Selasa, 11 Juni 2013
Hei kau wanita separuh
baya, apakah gerangan yang kau fikirkan?? Apa yang menjadi beban di pundakmu
saat ini?? Bagilah ke kami, jamgan
menangis sendiri, karena ketika aku menangis kau selalu dating merangkul memberi
kesejukan di bathin seperti tetes demi tetes embun yang hadir di saat pagi.
jangan tersiksa sendiri, karena ketika aku dalam situasi yang memprihatinkan, kau rela berkorban untukku meski harus memakan bangkai sekalipun.
jangan tersiksa sendiri, karena ketika aku dalam situasi yang memprihatinkan, kau rela berkorban untukku meski harus memakan bangkai sekalipun.
Perjuanganmu tak mampu
ku hitung sampai detik ini seperti alam yang tak pernah bosan menjamah manusia
dengan segala kenikmatannya, kau wanita tertangguh di antara wanita seantero
jagad raya ini. Kau buat karena kekuatanmu melebihi puncak gunung tertinggi di
dunia ini.
Tak ada kata yang dapat
mengukir tentang dirimu, seandainya ada yang mesti di sembah selain Tuhan, maka
dengan ikhlas aku memilih untuk menyembahmu sebagai tanda syukur dengan apa
yang kau berikan kepada kami “anak-anakmu”.
Benamkan hujan di kelopak matamu, jangan buat bathin ini tersiksa, tak adayang ingin ku lihat selain sinar mentari di setiap pancaran wajahmu yang mulai mengkeriput.
Benamkan hujan di kelopak matamu, jangan buat bathin ini tersiksa, tak adayang ingin ku lihat selain sinar mentari di setiap pancaran wajahmu yang mulai mengkeriput.
Mama ... terbesik
kerinduan yang begitu mendalam untukmu pagi ini, aku tak dapat menahan pilu
setelah mendengar suara samar-samar dari bibirmu.
Mama … maaf, karena kami belum mampu memberimu
kebahagiaan meski hanya secuil, kau rela memakan makanan sisa bekas kami.
Perjuanganmu melebihi perempuan-perempuan pejuang dan pemberontak yang pernah
kau kenal.
Mama… izinkan aku
membenamkan hujan di kelopak matamu itu, izinkan aku memberikanmu kebahagiaan.
Izinkan aku selalu mendoakanmu, izinkan aku selalu merindukanmu.
Mama … kau bagaikan
darah yang begitu penting untuk proses hidupku, kau seperti jantung yang
membantu proses pernapasanku, kau ada di setiap hidup sampai akhir keabadianku.
Mama … air mata ini
menjadi saksi bahwa aku dan anak-anakmu mencintaimu.
Satu kecupan untikmu pagi ini, meski hanya ada dalam imajinasiku ..
Satu kecupan untikmu pagi ini, meski hanya ada dalam imajinasiku ..
1 Comment:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
Come on in https://jancasino.com/review/merit-casino/ the https://septcasino.com/review/merit-casino/ King Casino casinosites.one for ventureberg.com/ fun, no wagering requirements, delicious dining, and enjoyable casino gaming all at the heart of Atlantic City. 바카라사이트